source image: cedarcreekestate.com
Wine adalah salah satu minuman yang telah dinikmati selama berabad-abad dan dikenal memiliki berbagai jenis dengan karakteristik rasa yang unik.
Setiap jenis wine memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi rasa, warna, hingga cara penyajiannya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai jenis jenis wine yang ada di dunia dan karakteristik yang membedakan satu jenis dengan yang lainnya.
Daftar Isi
Definisi Wine
Wine adalah minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi buah-buahan, terutama anggur.
Proses fermentasi ini menghasilkan berbagai jenis wine yang dibedakan berdasarkan bahan baku, metode pembuatan, serta karakteristik rasa yang dihasilkan.
Secara umum, ada dua kategori utama dalam wine: wine merah dan wine putih, namun terdapat banyak variasi di dalamnya.
Baca juga: Apa Itu Wine? Pengertian, Sejarah, dan Jenis-jenisnya
Jenis-Jenis Wine
Berikut adalah beberapa jenis wine yang paling populer dan karakteristiknya:
Red Wine

source image: wikipedia.org
Red wine adalah jenis anggur yang terbuat dari anggur merah, Proses fermentasi menggunakan kulit anggur merah untuk memberikan warna dan karakteristik rasa khas yang membedakannya dari jenis wine lainnya.
Ciri Khas Red Wine
Red wine memiliki rasa yang lebih kaya dan kompleks, dengan aroma buah gelap yang khas, seperti ceri, blackberry, atau plum, Proses fermentasi dengan kulit anggur menciptakan rasa yang lebih penuh dan berstruktur, sering kali dengan sentuhan tanin yang memberi sensasi kering di mulut.
Contoh Jenis Red Wine
1. Cabernet Sauvignon
Cabernet Sauvignon adalah salah satu jenis red wine paling terkenal dan dihargai karena rasa yang kuat dan kompleks, Biasanya memiliki aroma blackcurrant, cedar, dan sedikit rempah.
2. Merlot
Merlot lebih lembut dibandingkan dengan Cabernet Sauvignon, Memiliki rasa buah lebih manis, dengan aroma plum, ceri, dan sedikit cokelat. Merlot sering kali dipilih untuk pemula karena lebih mudah diminum.
3. Pinot Noir
Pinot Noir terkenal karena rasa yang lebih ringan dan halus dibandingkan dengan jenis red wine lainnya, Memiliki aroma buah merah seperti ceri, stroberi, dan raspberry, serta sedikit aroma tanah atau jamur.
Red wine, dengan berbagai jenis dan karakteristiknya, menawarkan pengalaman yang luas bagi para penikmat wine, dari rasa yang ringan dan manis hingga yang lebih kuat dan berstruktur.
- Red wine terbuat dari anggur merah yang kulitnya digunakan dalam proses fermentasi, memberikan warna yang khas.
- Ciri khas: Rasa yang lebih kaya dan kompleks dengan aroma buah gelap seperti ceri, blackberry, atau plum.
- Contoh: Cabernet Sauvignon, Merlot, Pinot Noir.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Red Wine? 5 Jenis, Rasa, dan Cara Menikmatinya
White Wine

source image: cozymeal.com
White wine biasanya dibuat dari anggur putih atau kadang-kadang dari anggur merah yang kulitnya tidak digunakan dalam proses fermentasi, Proses ini hanya menggunakan daging buah anggur untuk menghasilkan wine yang lebih ringan dan lebih segar.
Ciri Khas White Wine
White wine cenderung memiliki rasa yang lebih ringan dan segar dibandingkan dengan red wine. Aroma yang sering ditemukan dalam white wine adalah buah-buahan segar seperti apel, pir, atau citrus.
Beberapa jenis white wine juga dapat memiliki aroma floral atau herbal, tergantung pada jenis anggur dan cara produksinya.
Contoh Jenis White Wine
1. Chardonnay
Chardonnay adalah salah satu jenis white wine yang paling populer, Wine ini memiliki berbagai rasa, mulai dari yang segar dengan rasa buah tropis seperti nanas, hingga yang lebih kaya dengan aroma butter dan oak, terutama jika diproses dengan penuaan dalam tong kayu ek.
2. Sauvignon Blanc
Sauvignon Blanc terkenal dengan rasa segar dan asam. Aroma citrus seperti jeruk nipis atau grapefruit sangat dominan, sering kali disertai dengan aroma herbal atau rumput segar, Wine ini cenderung ringan dengan tingkat keasaman yang tinggi.
3. Riesling
Riesling adalah jenis white wine yang sering kali memiliki rasa manis, meskipun ada juga yang lebih kering, Wine ini memiliki aroma buah seperti apel, peach, dan citrus, serta sering kali memiliki sentuhan bunga atau mineral, memberikan rasa yang lebih kompleks.
White wine, dengan variasinya yang luas, menawarkan pengalaman rasa yang segar dan ringan, cocok untuk berbagai kesempatan dan hidangan, dari yang manis hingga yang lebih kering dan asam.
- White wine biasanya dibuat dari anggur putih yang hanya menggunakan daging buahnya saja.
- Ciri khas: Rasa yang lebih ringan dengan aroma buah-buahan segar seperti apel, pir, atau citrus.
- Contoh: Chardonnay, Sauvignon Blanc, Riesling.
Baca juga: Mengenal Apa Itu White Wine: Jenis, Cita Rasa, dan Cara Menikmatinya
Rosé Wine

source image: hearthomemag.co.uk
Rosé wine adalah jenis wine yang dihasilkan dari campuran antara red wine dan white wine, Proses pembuatan rosé wine melibatkan penggunaan kulit anggur merah dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan red wine, menghasilkan warna pink muda yang khas, Selain itu, rosé dapat dibuat dengan memadukan berbagai jenis anggur merah dan putih.
Ciri Khas Rosé Wine
Rosé wine memiliki rasa yang lebih ringan dibandingkan dengan red wine, tetapi lebih berani dan kompleks daripada white wine.
Rasa rosé cenderung segar, dengan tingkat keasaman yang lebih tinggi, dan sering kali memiliki nuansa buah-buahan merah seperti stroberi, raspberry, dan ceri, serta sedikit sentuhan floral, Wine ini memiliki keseimbangan yang baik antara kesegaran dan kepekatan rasa.
Contoh Jenis Rosé Wine
1. Grenache Rosé
Grenache Rosé dibuat dari anggur Grenache, yang dikenal dengan rasa buah-buahan merah yang segar, seperti stroberi dan raspberry.
Wine ini sering kali memiliki tingkat keasaman yang moderat dan rasa yang lebih ringan, menjadikannya pilihan populer untuk cuaca panas dan hidangan ringan.
2. Syrah Rosé
Syrah Rosé dibuat dari anggur Syrah (Shiraz), yang memberikan rosé dengan rasa yang lebih penuh dan kompleks. Rasa buah lebih intens, dengan aroma plum dan blackberry, sering kali disertai dengan sedikit rempah. Syrah Rosé cenderung memiliki lebih banyak tubuh dibandingkan dengan Grenache Rosé, namun tetap mempertahankan rasa yang segar.
Rosé wine menawarkan keseimbangan rasa yang unik, memadukan kesegaran white wine dengan kedalaman rasa red wine, menjadikannya pilihan yang serbaguna untuk berbagai kesempatan dan hidangan.
- Rosé wine adalah campuran antara red wine dan white wine yang memberikan warna pink muda.
- Ciri khas: Rasa yang lebih ringan dibandingkan dengan red wine, tetapi lebih berani daripada white wine.
- Contoh: Grenache Rosé, Syrah Rosé.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Rose Wine: Rasa, Jenis, dan Cara Memilih yang Terbaik
Sparkling Wine

source image: durbervillevineyard.co.uk
Sparkling wine adalah jenis wine yang mengandung karbonasi alami atau tambahan, yang menyebabkan wine tersebut berbuih saat disajikan.
Karbonasi ini bisa berasal dari fermentasi dalam botol atau dalam tangki besar. Proses ini memberikan efek gelembung yang menghasilkan sensasi menyenangkan di mulut saat diminum.
Ciri Khas Sparkling Wine
Sparkling wine memiliki rasa yang segar dan ringan, dengan sensasi gelembung yang memberikan efek berbuih saat diminum.
Karbonasi menciptakan perasaan “segar” yang khas, dan gelembungnya meningkatkan pengalaman rasa. Sparkling wine sering kali digunakan dalam acara-acara spesial, seperti perayaan atau momen penting, karena kemampuannya untuk menyegarkan dan memberikan kegembiraan pada suasana.
Proses Pembuatan Sparkling Wine
Ada beberapa metode untuk membuat sparkling wine, yang paling terkenal adalah metode tradisional (digunakan untuk Champagne) dan metode tangki (digunakan untuk Prosecco).
Dalam metode tradisional, fermentasi kedua dilakukan dalam botol yang tertutup rapat, menciptakan gelembung karbon di dalamnya, Metode tangki melibatkan fermentasi dalam tangki besar sebelum wine dipindahkan ke botol.
Contoh Jenis Sparkling Wine
1. Champagne
Champagne adalah sparkling wine yang diproduksi di daerah Champagne, Prancis, menggunakan metode tradisional.
Champagne terkenal karena kualitasnya yang tinggi, dengan rasa yang kompleks dan kelembutan yang tercipta dari proses fermentasi dalam botol.
Champagne dapat memiliki rasa yang bervariasi, dari kering hingga manis, dan sering kali memiliki aroma roti atau ragi karena fermentasi sekunder.
2. Prosecco
Prosecco adalah sparkling wine yang berasal dari Italia, khususnya wilayah Veneto dan Friuli Venezia Giulia. Prosecco menggunakan metode tangki dalam proses pembuatannya, yang menghasilkan gelembung yang lebih ringan dan rasa yang lebih segar dan buah-buahan, sering kali dengan aroma apel atau pear. Prosecco cenderung lebih manis dan mudah diminum dibandingkan Champagne.
3. Cava
Cava adalah sparkling wine yang diproduksi di Spanyol, terutama di wilayah Catalonia. Cava menggunakan metode tradisional, sama seperti Champagne, namun biasanya dengan harga yang lebih terjangkau. Cava memiliki rasa yang lebih kering dan lebih ringan dengan rasa buah dan mineral yang segar, serta gelembung yang halus.
Sparkling wine dengan karbonasi yang memberikan sensasi berbuih adalah pilihan yang sangat populer untuk acara spesial, menawarkan rasa yang segar dan menyegarkan, Setiap jenis sparkling wine memiliki keunikan berdasarkan metode pembuatan dan asal daerahnya.
- Sparkling wine mengandung karbonasi, membuatnya berbuih saat disajikan.
- Ciri khas: Rasanya segar dengan gelembung yang memberikan sensasi di mulut. Biasanya digunakan dalam acara-acara spesial.
- Contoh: Champagne, Prosecco, Cava.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Sparkling Wine, Jenis Hingga Harganya
Dessert Wine

source image: wtso.com
Dessert wine adalah jenis wine yang lebih manis dibandingkan dengan jenis wine lainnya, biasanya disajikan setelah makan sebagai penutup.
Wine ini memiliki rasa yang kaya dan cenderung lebih kuat, dengan kadar alkohol yang lebih tinggi dibandingkan dengan wine biasa, Dessert wine sering kali disajikan dengan hidangan penutup atau dimakan sendiri untuk menutup makan malam.
Ciri Khas Dessert Wine
Dessert wine memiliki rasa manis yang kaya dan kompleks, dengan banyak variasi dalam jenis dan profil rasa tergantung pada cara pembuatannya.
Kandungan gula yang tinggi dihasilkan melalui berbagai teknik pembuatan seperti pengeringan anggur atau pembekuan anggur.
Selain itu, kadar alkohol pada dessert wine biasanya lebih tinggi, berkisar antara 15% hingga 22%, yang membantu menyeimbangkan rasa manis dan memberikan rasa yang lebih kuat dan bertahan lama.
Teknik Pembuatan Dessert Wine
Beberapa metode yang umum digunakan dalam pembuatan dessert wine termasuk:
- Pengeringan Anggur: Anggur dibiarkan mengering di tanaman atau di bawah sinar matahari untuk meningkatkan kadar gula alami sebelum difermentasi.
- Botrytis (Noble Rot): Proses alami di mana jamur botrytis cinerea menyerang anggur, mengurangi kadar air dan meningkatkan konsentrasi gula.
- Pemanenan Terlambat: Anggur dibiarkan di tanaman lebih lama, meningkatkan kandungan gula dan menghasilkan rasa yang lebih manis.
- Fortifikasi: Alkohol tambahan (biasanya brandy) ditambahkan selama fermentasi untuk meningkatkan kadar alkohol dan menghentikan proses fermentasi, sehingga gula tidak sepenuhnya diubah menjadi alkohol.
Contoh Jenis Dessert Wine
1. Port
Port adalah dessert wine yang diproduksi di wilayah Douro, Portugal. Wine ini difortifikasi dengan brandy untuk meningkatkan kadar alkohol dan mengawetkan rasa manis dari anggur. Port memiliki rasa yang kaya, sering kali dengan aroma buah kering, cokelat, dan rempah, serta tekstur yang lembut dan kuat.
2. Sauternes
Sauternes adalah dessert wine yang terkenal dari wilayah Bordeaux, Prancis. Dibuat dari anggur yang terpengaruh oleh botrytis (noble rot), Sauternes memiliki rasa manis yang seimbang dengan aroma madu, buah tropis, dan rempah. Wine ini memiliki kekayaan dan kedalaman rasa yang membuatnya sangat dihargai.
3. Tokaji
Tokaji adalah dessert wine yang berasal dari Hungaria, terkenal dengan rasa manis yang kompleks dan kental. Wine ini juga dipengaruhi oleh botrytis, memberikan karakter rasa madu, aprikot, dan rempah. Tokaji dikenal sebagai salah satu dessert wine terbaik di dunia dan memiliki tingkat keasaman yang menyeimbangkan rasa manisnya.
Dessert wine adalah pilihan yang populer untuk menutup santapan dengan rasa manis yang kaya, Dengan berbagai metode pembuatan yang unik dan beragam jenisnya, dessert wine menawarkan pengalaman rasa yang luar biasa untuk dinikmati setelah makan.e
- Dessert wine adalah wine manis yang biasanya disajikan setelah makan sebagai penutup.
- Ciri khas: Rasa manis yang kaya dengan kadar alkohol yang lebih tinggi.
- Contoh: Port, Sauternes, Tokaji.
Baca juga: Apa Itu Dessert Wine? Pilihan Manis untuk Pencinta Wine
Karakteristik Masing-Masing Jenis Wine
Setiap jenis wine memiliki karakteristik yang mempengaruhi pengalaman minum. Berikut adalah beberapa aspek yang membedakan jenis-jenis wine:
- Warna: Red wine memiliki warna yang lebih gelap, sementara white wine lebih terang dan jernih.
- Rasa: Red wine cenderung lebih kuat dan penuh, sedangkan white wine lebih ringan dan segar.
- Kandungan Alkohol: Beberapa jenis wine, seperti dessert wine, memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi dibandingkan wine lainnya.
- Aroma: Setiap jenis wine memiliki aroma yang khas, yang dipengaruhi oleh bahan baku dan metode fermentasi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, jenis-jenis wine menawarkan pengalaman rasa yang beragam dan dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing.
Mengetahui karakteristik setiap jenis wine akan membantu Anda memilih wine yang tepat untuk berbagai kesempatan.
Baik itu untuk acara formal, makan malam santai, atau sekadar menikmati waktu bersama teman, wine selalu menjadi pilihan yang menyenangkan